Di kantor, saya telah terbiasa menggunakan perangkat PC workstation HP dalam menunjang pekerjaan yang perlu diselesaikan. Namun, sejak adanya kebijakan work from home (WFH) yang sudah banyak diterapkan di… Read more “Mobile Workstation untuk Pelayanan Publik yang Lebih Agile”
Kategori: Ulasan
Cerita dari 12 Tahun Berbelanja Online
Sekitar tahun 2009 lalu, saya merasakan pengalaman pertama mencoba berbelanja tidak melalui toko, melainkan dari depan layar laptop. Pada masa itu, rasa was-was masih sangat mendominan dalam… Read more “Cerita dari 12 Tahun Berbelanja Online”
Pengalaman Isoman di Rusun Bergelimang Hiburan
Setelah negara ini mengumumkan kasus pertamanya pada Maret 2020, akhirnya tiba juga giliranku untuk masuk dalam statistik perhitungan kasus positif 17 bulan setelahnya. Pada 29 Juni 2021,… Read more “Pengalaman Isoman di Rusun Bergelimang Hiburan”
Tidak Besar, Namun Powerful (Bagian 2)
Ini bagian dari kelanjutan kisah pertama. Perlahan tapi belum tentu pasti, hari-hari bekerja di pesisir timur-utara pulau Jawa telah dilalui. Akhirnya ku memahami bahwa perusahaan ini memiliki… Read more “Tidak Besar, Namun Powerful (Bagian 2)”
What We Talk About When We Talk About Jenius BTPN #ceritajenius
Disclaimer: Artikel ini pernah dipublikasikan di CoCreate Jenius pada 20 Septermber 2020 Ini adalah cerita Jenius-ku bersama partner, awal mula pakai Jenius BTPN dan akhirnya keterusan. Suatu… Read more “What We Talk About When We Talk About Jenius BTPN #ceritajenius”
Compiling is My Therapy
Judul yang diplesetkan dari sebuah komunitas. Bahas seputar jurnal dan mendokumentasi momen
3 Bulan Menempelkan Gear IconX di Kuping
Tahun 2019 ini bisa menjadi emerging trends bagi segmen true wireless headset. Di awal tahun, sudah ada Galaxy Buds yang rilisnya bebarengan dengan lini Galaxy S10 series.… Read more “3 Bulan Menempelkan Gear IconX di Kuping”
Love for Sale: Cara Epik Menjadi Posesif
“Gue yang pertama ah, taruhan, kalau Om Richard tak akan bawa cewek seperti biasa” Potongan intro Love for Sale yang seketika mengingatkanku pada sebuah sinteron yang belum… Read more “Love for Sale: Cara Epik Menjadi Posesif”
Jasa Edit Video Cepet non-Ribet
Kenalan sama videografi Jujur, dunia video editing merupakan ranah yang paling dinamis yang aku rasakan selama ini. Sebagai orang yang sering mengamati perhelatan kreasi konten, walaupun enggak… Read more “Jasa Edit Video Cepet non-Ribet”
Susah Move-on Gara-Gara Sinetron
Aku termasuk orang yang jarang nonton sinetron di era sekarang. Lebih tepatnya karena faktor kesibukan dan berkurangnya preferensi buat nonton TV itu sendiri, apalagi tayangan sinetron Indonesia. Bisa dibilang, terakhir rajin nonton sinteron ya pas masih bocah, ngikutin selera tontonan emak dan waktu luang zaman dulu yang nggak banyak pilihan hiburan selain lihat sinetron.
Pas zaman aku SD era 2000-2006, sinteron yang masih aku ingat nggak jauh dari Bidadari, Tersanjung, Big is Beautiful, Inikah Rasanya, Pernikahan Dini, dan sederet judul lain yang bisa ditemukan dalam tampilan carousel ketika di-googling. Keseluruhan judul tersebut tentu saja nggak sesuai dengan usiaku yang saat itu nggak terlalu ngerti buat memahami cerita yang diperuntukan mamah muda dan ABG generasi itu.
Namun, setidaknya deretan sinetron tadi masih teringat akan lagu/ theme song yang dijadikan ident saat awal-awal penayangan di setiap episode. Iseng-iseng pas lagi dengerin Kita dari Sheila On 7 lewat YouTube, ada rekomendasi sinetron awal 2000 yang hits pada zaman itu, yang jujur aja mungkin aku cuma keingat pemain utamanya yang dulu sempat nge-host Indonesian Idol di beberapa musim pertama.
Yup, Irgi sempat main jadi Lupus di sinetron Lupus Milenia di tahun 2000. Hilman Hariwijaya selaku penulis novel, merangkap sebagai produser buat produksi edisi Milenia yang tayang sampai 70 episode di Indosiar sekitar 18 tahun lalu itu. Lalu, apa yang bikin aku ketagihan ngikutin tanpa bolong-bolong episodenya? (Note: post ini aku bikin pas sampai di episode 15)
First Impression at its best!
Jujur ketika dengerin lagu yang aku suka di sebuah klip/film, aku bakal meluangkan waktu untuk nonton videonya keterusan, termasuk di Lupus Milenia.
Kebetulan, “Kita” adalah salah satu lagu yang kusuka. Pas pertama play episode 1, langsung keingat sosok muda dan imut dari Irgi Fahrezi, Agnes Mo, Fanny Fadilah, dan Mona Ratuliu. Oh, damn it! They were dancing in a fun way even though inside the elevator.
Intro sinetron yang lucu dan diiringi lagu yang ceria tapi sendu adalah salah kombinasi yang klop. Yang jelas sih, kesan Gen 90’an-nya ketangkep banget.
Nemu episode yang cukup nggerus bos!
Di sini, sosok Lupus ditampilkan sebagai idola kaum wanita dengan paras cute cum tampannya. Tapi, “benefit” yang dia dapatkan itu malah ngarahin dia jadi sosok playboy berujung ya gitu laah…
Coba nonton episode ini
Sing Along the Show Goes!
Ini adalah bagian favorit mengapa aku sampai nulis post ini. Bisa dibilang, keseluruhan lagu yang jadi pengiring di tiap episodenya begitu mengena dan banyak yang jadi lagu favorit sebelum aku tahu sinetron ini.
Lagu yang ditampilkan nggak melulu versi studio album dari masing-masing artis yang diposisikan di backsound. Namun, ada juga yang versi live cover seperti yang dilakukan Dewi Sandra saat nyanyi Doo Wop dari Lauryn Hill, bahkan Naif pun sempat tampil nyanyikan lagu Mobil Balap di episode ulang tahunnya Fifi Alone.
Lagu-lagu yang lain bisa cek di playlist ini ya
Okee, mungkin ini dulu yang bisa kutulis sekarang. Kalau nanti aku menemukan sesuatu yang menarik, bisa jadi aku update lagi post ini. Kalau ternyata berujung ke cheesy things sampai akhir episode, yaah bisa jadi kepuasanku berhenti sampai sini saja.